Atlet renang

Atlet renang Triyadi Fauzi

Muda, berprestasi, dan total. Itulah tiga kata yang pas menggambarkan sosok Triady Fauzi Sidiq, perenang nasional Indonesia. Di usia 25 tahun, dia sudah banyak menggondol banyak medali emas dan mampu memecahkan rekor nasional maupun internasional. Teranyar, dia berhasil memecahkan rekor sekaligus mendapat emas di ajang SEA Games - Myanmar 2013 yang membuatnya mendapat julukan “manusia air” tercepat di Asia Tenggara!

Saat ditanya apa rahasianya, peraih tujuh medali emas di PON XVIII 2012 Riau ini menjawab bijak, “Itu merupakan buah dari totalitas dalam menjalani karier.” Menurutnya, saat kita bisa menjalani profesi atau pekerjaan dengan total, prestasi akan datang sendiri. Namun demikian, totalitas itu tidak mudah didapat. Aji – sapaan akrabnya – mengaku butuh melalui proses jatuh bangun dulu untuk mendapatkannya. Sulit. Tertarik mengetahui proses kesuksesannya? Simak obrolannya bersama Fitness for Men.

Bagaimana awal perjalanan Anda di dunia renang, hingga akhirnya memutuskan jadi perenang profesional?

Awalnya dulu, saat berumur 5 tahunan, saya diajak ayah berenang di pinggir kolam. Benar-benar hanya untuk bersenang-senang, bahkan tak terpikir untuk belajar. Seiring perjalanan waktu, saya semakin senang berenang. Akhirnya, saya pun ikut les renang dan belajar semua gaya. Dari situ, ternyata saya termasuk anak yang cepat menguasai semua gaya. Bakat saya itu dilirik oleh almarhum kakek saya – pemilik salah satu klub renang Tirtamerta Cimahi. Kemudian, beliau menganjurkan supaya saya dimasukan ke dalam klub renangnya. Saya pun bergabung dengan klub itu.

Dari situ, saya mulai sering ikut dalam beberapa kejuaraan, mulai dari se-kota Cimahi, se- Jawa Barat, lalu nasional. Dalam beberapa perlombaan, saya berhasil naik podium juara. Terus terang, saya nggakkepikiran melangkah hingga sejauh ini. Yang ada di dalam di dalam pikiran waktu itu, saya bercita-cita ingin seperti idola saya: Koh Richard Sam Bera.

Kapan tepatnya Anda menyadari bakat renang dan ingin serius menekuninya?

Saat menginjak SMP (Sekolah Menengah Pertama) kelas dua. Saat itu, saya terpilih masuk ke dalam pemusatan latihan yang berada di Banding (PPLP).

Sejauh ini, prestasi apa saja yang sudah kamu raih? Dan, mana yang paling berkesan menurut kamu?

Sudah lumayan banyak. Tapi, prestasi yang paling membanggakan saya adalah pada tahun 2012 - 2013. Di tahun itu, saya sedang on fire. Hampir semua nomor yang saya ikuti dan semuanya memecahkan rekor nasional. Yang paling berkesan buat saya adalah saat berhasil menyabet emas dengan memecahkan rekor gaya bebas di nomor estafet yang sebelumnya dipegang oleh Richard Sam Bera – idola saya. Saya meraih 50,42 detik, sementara Richard 50,80 detik.
Selain itu, saya juga mendapat emas di SEA Games Myanmar 2013 dengan memecahkan rekor Asia Tenggara di nomor 100 meter gaya bebas. Catatan waktu saya adalah 49,99 detik, sementara rekor sebelumnya dipegang oleh perenang Malaysia, Daniel William, dengan 50,16 detik. Dari raihan tersebut, saya mendapatkan penghargaan atlet terbaik dari Anugerah Olahraga Indonesia (AORI), sekaligus mendapat julukan perenang tercepat se-Asia Tenggara yang berenang di bawah catatan waktu 50 detik di nomor 100 meter gaya bebas.

Indonesia kembali menambah pundi-pundi medali emas di hari keenam SEA Games 2017. Atlet renang putra, Triady Fauzi Sidiq, berhasil menyumbangkan medali emas kedua dari cabang renang dan medali emas ke-18 untuk Indonesia. Tampil pada nomor 200 meter gaya ganti di Stadium renang Bukit Jalil, Kamis (24/08/17), Triady menjadi yang tercepat dengan mencatatkan waktu 2 menit 01.72 detik.

Medali perak sendiri diraih perenang asal Singapura, Pang Sheng Jun yang mencatat waktu 2 menit 02.06. sedangkan medali perunggu diraih perenang asal Vietnam, Paul Le Nguyen dengan catatan waktu 2 menit 03.39. Triady yang pernah dijuluki sebagai perenang tercepat di Asia Tenggara tersebut merasa senang dengan pencapaiannya kali ini, terlebih bisa membanggakan Indonesia. Triady tak lupa mengucap syukur setelah ia juga berhasil memecahkan rekor nasional.